Senin, 10 Maret 2014

Generator Ekonomi

Output outcome,benefit dan impact (Bagian I)

Anggaran adalah media yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan mulai dari tingkatan terendah sampai yang paling tinggi.
Di dalam mengelola Anggaran Negara, sangat diperlukan seseorang yang mengerti akan efek anggaran, ekonomi makro dan mikro dari tempat dimana anggaran itu dipergunakan.

Perjalanan uang dalam satu wilayah akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sehingga kalau ditinjau dari segi ekonomi, korupsi, mark up dan Pencucian uang juga memberi andil dalam pertumbuhan ekonomi.

suatu daerah berkembang sangat membutuhkan APBD/APBN untuk menggerakkan ekonominya, Kabupaten Humbang Hasundutan adalah salah satunya, berbeda dengan beberapa kabupaten lain yg ekonominya sudah bergerak cepat walaupun tanpa ditopang APBD seperti Kab Deli Serdang di sumut atau Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur yang kaya industri dan hasil bumi.
Dengan pergerakan ekonomi yang lambat untuk ukuran Sumatera Utara, maka APBD menjadi salah satu Instrumen utama untuk dipergunakan sebagai Generator Perekonomian, caranya adalah dengan mengoptimalkan belanja dari APBD tersebut, mulai dari tingkat Desa, Camat, Dinas/badan/kantor/DPRD dan Pemkab keseluruhannya.  Membelanjakan APBD di wilayah Humbang dan meminimalisasi pengeluaran uang ke luar Humbahas akan mendorong pertumbuhan ekonomi, pengadaan Makan/minum kantor di usaha yg membelanjakan uangnya di Humbahas tentu akan lebih baik dibanding Usaha/Rumah makan yg hanya mengontrak di humbahas,  hal ini harus dimulai dari pejabatnya, Pejabat yang tinggal di humbahas akan lebih membantu ekonomi dibanding mereka yang hanya bekerja di humbahas, pola hidup para Pejabat/sebagian masyarakat yang gemar belanja di mall luar humbahas padahal barang yang dibelanjakan ada dihumbahas juga berlawanan dengan semangat membangkitkan ekonomi humbahas.
Jika anggaran negara (APBD/APBN) dibelanjakan di humbahas dan pergerakan uang tersebut lebih lama berputar di Humbahas, maka uang tersebut akan singgah dan dinikmati banyak unsur. Dengan demikian ekonomi akan bergerak naik akibat daya beli yang tinggi yang diakibatkan oleh penggunaan APBD/APBN yang pro Humbahas.
(bersambung)

Rabu, 05 Maret 2014

PILKADA ROMANTIC STORY

PILKADA  romantic story.

Semenjak pilkada langsung dilaksanakan di Indonesia sejak 2005 yg dimulai dari kemenangan Syaukani Rais di Kab. kutai Kartanegara Kaltim, telah banyak kisah yg tercipta, beragam episode yg terlewatkan, berjuta cerita yg sayang untuk dilewatkan, sungguh..
Pilkada telah bayak merubah Indonesia, para elit, para kaum, kelompok, menunjukkan eksistensi lewat pilkada, tak jarang isu SARA pun dimasukkan demi  " hadiah" yg ditawarkan Pilkada yaitu "Raja Kecil"
Bagi sebagian pihak, kepala daerah adalah tambang emas yg sgt menjanjikan, sebagian menganggapnya hegemoni keberadaan, bagi daerah eks kerajaan, Pilkada menjadi sarana menunjukkan eksistensi, bagi orang Tapanuli, pilkada jadi pertarungan Marga, Pilkada juga terkadang jadi pintu masuk Tirani mayoritas minoritas, hanya sebagian kecil yg menganggap pilkada sebagai aktualisasi diri bagi bangsa, dan hanya beberapa org saja yg menempatkan jabatan hasil pilkada sebagai pelayanan.
Pilkada yg begitu menggoda, sangat ditunggu, ajang bertaburnya uang, ekonomi terbantu, gairah pasar meningkat.
Sebaliknya pilkada juga telah memisahkan masyarakat, mengambil korban jiwa, harta dan persaudaraan, menyimpan dendam, kepahitan dan kecewa mendalam bagi yg kalah, juga menunggu KPK bagi yg menang tp korup.
Akil Mochtar jadi orang yg bisa membatalkan suara ribuan atau jutaan org yg ditukar dgn uang.
Pilkada... Dari A sampai Z, semuanya bergelimang kisah, sungguh sangat dinanti.
Pilkada.... we waiting for you.

Senin, 03 Maret 2014

10 Milyar demi selamatkan 100 Miliar dan kelola 3 Triliun

Banyak orang yg terpanggil untuk membangun kampung halamannya, mereka berkorban pikiran, waktu dan juga dana di dalam mewujudkan kerinduannya tersebut. Hal ini lumrah terjadi di semua daerah termasuk Kabupaten Humbang Hasundutan. Jika seseorang punya uang 1 miliar yg mau disumbangkan ke Humbahas, dia bisa membeli pupuk, memberi bantuan modal dan lain lain, ttp dgn jumlah yg terbatas. Bahkan sampai dengan dana 10 Miliar pun tidak akan bisa menyentuh banyak kalangan karena wilayah yang relatif luas dan penduduk banyak. Jika dengan dana relatif tidak sedikit, misalkan sebesar 10 miliar saja, bagaimana cara efektif agar dana tersebut bisa sampai kepada masyarakat tepat guna dan tepat sasaran??? Jika membangun Rumah sakit, tentu kurang, membangun sekolah unggulan juga tidak cukup, sekolah PAUD cukup memang tp kurang efektif, membangun pabrik atau usaha bisa tp hanya bisa dirasakan sebagian kecil saja dari total keseluruhan masyarakat. Dana 10 miliar yang mau disumbangkan tersebut jika dikelola dengan baik akan menghasilkan dampak yang besar yang jumlahnya bisa triliun rupiah, bagaimana caranya?? Berikut... Uang sebesar 10 miliar tersebut dipergunakan sebagai ongkos politik untuk meraih posisi pemegang otoritas pemerintahan (bupati), APBD Humbahas saat ini sebesar 650 Miliar jika dikali 5 tahun sama dengan 3.3 triliun, jika potensi kebocoran dari fee proyek, perjalanan dinas serta belanja modal/barang bisa dihapuskan, maka bisa menghemat sebesar 20 - 30 miliar setiap tahunnya. Dengan jabatan bupati, tentu akan memiliki waktu yg full untuk mengurus humbahas ini (berbeda jika di perantauan hanya bisa menyumbang), dan dibayar dan difasilitasi negara di dalam membangun Humbahas ini. Kesimpulan: dengan menyumbang 10 miliar ke humbahas dgn cara ikut pesta demokrasi, dan menang maka bisa menghapus potensi kebocoran 100-300 miliar untuk 5 tahun, mengelola APBD 3,3 triliun untuk 5 tahun yg bisa menggratiskan biaya berobat dan sekolah,meningkatkan produktifitas SDA dan SDM dan banyak hal lainnnya. Pada akhirnya Tuhanlah yang menentukan ttp di dalam itikad baik selalu tersedia pertolongan. (by Admin)