INGAT KEBAIKAN TUHAN INGAT KEBAIKAN ORANG LAIN LUPAKAN KEBAIKAN DIRI SENDIRI
Jumat, 12 Juni 2020
HARRY MARBUN, SOLUSI ATAS KERESAHAN DAN APATISME, BERI DIA KESEMPATAN!
Nilai Pemimpin di mata masyarakat hanya 3 hal yaitu : disukai, tidak disukai dan biasa saja.
Pemimpin Disukai umumnya karena kebijakan yang pro rakyat, Penampilan dan pembawaan yang bersahabat, tidak munafik dan hal positif lainnya.
Pemimpin tidak disukai karena melakukan kebalikan dari hal di atas.
Pemimpin dianggap biasa saja sebenarnya lebih cenderung kepada tidak disukai tetapi tingkat keparahannya rendah.
Mayarakat yang terdiri dari berbagai segmen, secara umum adalah ASN/birokrat yaitu mereka yang merupakan bagian dari Pemimpin itu sendiri, Pengusaha dan Pebisnis, Pegawai Swasta/usaha perorangan dan terakhir adalah Petani.
Kelompok-kelompok masyarakat ini mempunyai keresahan dan ketidakpuasan masing-masing tergantung dari profesinya, berikut contoh kecilnya.
1. Kalangan ASN dan Pegawai non PNS yang bekerja di Pemimpinan.
Apakah jenjang karir berjalan baik di masa Pemimpin saat ini, apakah di dalam menduduki jabatan dikarenakan kemampuan atau karena faktor lain? Apakah Pemimpin memikirkan kesejahteraan Pegawai? Apakah ada kemudahan-kemudahan di dalam mengurus hal terkait karir? Inilah beberapa contoh yang menjadi keresahan di kalangan ASN/Pegawai Pemimpin non PNS.
2. Kalangan Pengusaha/Pebisnis
Apakah di dalam mendapatkan pekerjaan dari APBD sesuai dengan Kemampuan dan kualitas Pengusaha? Apakah harus memberikan fee/suap agar mendapatkan proyek? Apakah untuk mendapatkan pengadaan-pengadaan barang dari APBD benar-benar fair atau ada KKN nya?
Bagi pengusaha yang tidak berkaitan dengan APBD, apakah bisnis mereka mendapatkan dukungan dari Pemimpin, apakah ada usaha Pemimpin untuk menaikkan kapasitas usaha mereka, mulai dari Pengusaha Rumah makan, Retail, Kelontong, Panglong, dan perdagangan lainnya.
3. Kalangan pegawai swasta dan usaha perorangan
Apakah ada Pemimpin melakukan pembinaan untuk usaha mereka dan penambahan kapasitas? Apakah Pemimpin hadir ketika mereka memerlukan?
4. Kalangan Petani
Apakah Pemimpin hadir untuk memberdayakan Petani, komoditi apakah yang paling tepat untuk menaikkan taraf hidup? Apakah Pemimpin hadir di saat harga komoditi jatuh? Apakah ada intervensi ketika hasil pertanian tidak bernilai jual tinggi?
Itulah sebagian kecil contoh yang menjadi parameter penilaian untuk Pemimpin dan tentu sebagai acuan untuk memilih calon Pemimpin.
Disamping itu ada hal-hal yang menjadi penilaian untuk Pemimpin, yaitu KARAKTER.
Jika pemimpin lemah di Ilmu, ada banyak staf yang pintar,
jika lemah di manajemen, sudah ada sistem birokrasi yang mumpuni,
jika lemah di komunikasi. Bisa diwakilkan ke bawahan,
tetapi jika lemah di KARAKTER, hal ini tak bisa didelegasikan,
artinya yang bersangkutan tidak layak jadi Pemimpin.
Jokowi dikenal sebagai Pemimpin yang tulus dan Pribadi yang jujur sehingga disukai,
Ahok Jujur, tegas dan cerdas walau pun keras untuk hal tertentu tetapi masyarakat menilainya sebagai karakter yang positif,
masih banyak Pemimpin yang punya Karakter baik dan disukai.
Kemunafikan adalah salah satu hal yang menipu,
Pemimpin atau calon Pemimpin yang seperti ini biasanya tak akan leggang dan tak bertahan lama,
Seseorang menjadi alim hendaknya dilihat dari perbuatan dari perilaku,
bukan dari karena menampilkan diri seolah-olah agamis dan orang yang berTuhan.
Dari buah karakternyalah bisa dinilai seorang Pemimpin itu menjalankan ibadah agamanya atau hanya sebatas pencitraan.
Tentu masih banyak hal yang berkaitan dengan Pemimpin dan masyarakat, mengurusi segenap lapisan masyarakat dengan permasalahnnya tidaklah mudah, dibutuhkan orang yang berkarakter, dan tentu saja orang yang cerdas dan pintar yang disertai ketulusan agar tidak menjadi licik. Mulai dari permasalahan karir dan jabatan bagi ASN di kalangan internal Pemimpin, masalah fee dan suap untuk mendapatkan proyek APBD dan tak sedikit yang ditangani Aparat Penegak Hukum, sampai ke masalah pertanian dimana harga jual hasil tani yang tidak sesuai dan dibutuhkan intervensi.
Kabupaten Humbang Hasundutan bisa jadi mengalami hal-hal di atas, apakah seluruhnya atau sebagian,
untuk Pertanian, beras dan kopi adalah produk yang tidak bisa lepas mulaid nenek moyang, kedua produk inilah sebenarnya yang perlu dinaikkan Produksi dan kualitinya, disamping produk tani lainnya,
untuk Proyek APBD yang sangat berpengaruh terhadap roda perekonomian, akan lebih baik jika pengusaha lokal dibina agar mampu bersaing dengan pengusaha luar dan fee atau suap proyek haruslah benar-benar diberantas,
untuk ASN dan pejabat sebagai pengelola APBD, jika mereka menduduki jabatan karena kualitas tentu akan sangat menguntungkan masyarakat, tetapi jika jabatan diduduki karena faktor lain yang tidak sesuai ketentuan atau karena uang, maka kehancuran sudah dimulai dari dalam penyelenggara Pemerintahan itu sendiri.
Ir. Harry Marbun, M.Sc, latar belakang Pendidikan IPB dan ITB sudah cukup menunjukkan kemampuan akademis,
rekam jejak dalam mengelola usaha dan memperlakukan para karyawan dan rekan kerjanya menunjukkan Karakter yang positif untuk membangun,
serta jiwa sosial dan empati sebagai modal yang baik untuk menjadi Pemimpin.
Berilah dia kesempatan, Humbang Hasundutan membutuhkan Pemimpin yang berkarakter dan Jujur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar