Jumat, 12 Juni 2020

HARRY MARBUN, SOLUSI ATAS KERESAHAN DAN APATISME, BERI DIA KESEMPATAN!

Nilai Pemimpin di mata masyarakat hanya 3 hal yaitu : disukai, tidak disukai dan biasa saja. Pemimpin Disukai umumnya karena kebijakan yang pro rakyat, Penampilan dan pembawaan yang bersahabat, tidak munafik dan hal positif lainnya. Pemimpin tidak disukai karena melakukan kebalikan dari hal di atas. Pemimpin dianggap biasa saja sebenarnya lebih cenderung kepada tidak disukai tetapi tingkat keparahannya rendah. Mayarakat yang terdiri dari berbagai segmen, secara umum adalah ASN/birokrat yaitu mereka yang merupakan bagian dari Pemimpin itu sendiri, Pengusaha dan Pebisnis, Pegawai Swasta/usaha perorangan dan terakhir adalah Petani. Kelompok-kelompok masyarakat ini mempunyai keresahan dan ketidakpuasan masing-masing tergantung dari profesinya, berikut contoh kecilnya. 1. Kalangan ASN dan Pegawai non PNS yang bekerja di Pemimpinan. Apakah jenjang karir berjalan baik di masa Pemimpin saat ini, apakah di dalam menduduki jabatan dikarenakan kemampuan atau karena faktor lain? Apakah Pemimpin memikirkan kesejahteraan Pegawai? Apakah ada kemudahan-kemudahan di dalam mengurus hal terkait karir? Inilah beberapa contoh yang menjadi keresahan di kalangan ASN/Pegawai Pemimpin non PNS. 2. Kalangan Pengusaha/Pebisnis Apakah di dalam mendapatkan pekerjaan dari APBD sesuai dengan Kemampuan dan kualitas Pengusaha? Apakah harus memberikan fee/suap agar mendapatkan proyek? Apakah untuk mendapatkan pengadaan-pengadaan barang dari APBD benar-benar fair atau ada KKN nya? Bagi pengusaha yang tidak berkaitan dengan APBD, apakah bisnis mereka mendapatkan dukungan dari Pemimpin, apakah ada usaha Pemimpin untuk menaikkan kapasitas usaha mereka, mulai dari Pengusaha Rumah makan, Retail, Kelontong, Panglong, dan perdagangan lainnya. 3. Kalangan pegawai swasta dan usaha perorangan Apakah ada Pemimpin melakukan pembinaan untuk usaha mereka dan penambahan kapasitas? Apakah Pemimpin hadir ketika mereka memerlukan? 4. Kalangan Petani Apakah Pemimpin hadir untuk memberdayakan Petani, komoditi apakah yang paling tepat untuk menaikkan taraf hidup? Apakah Pemimpin hadir di saat harga komoditi jatuh? Apakah ada intervensi ketika hasil pertanian tidak bernilai jual tinggi? Itulah sebagian kecil contoh yang menjadi parameter penilaian untuk Pemimpin dan tentu sebagai acuan untuk memilih calon Pemimpin. Disamping itu ada hal-hal yang menjadi penilaian untuk Pemimpin, yaitu KARAKTER. Jika pemimpin lemah di Ilmu, ada banyak staf yang pintar, jika lemah di manajemen, sudah ada sistem birokrasi yang mumpuni, jika lemah di komunikasi. Bisa diwakilkan ke bawahan, tetapi jika lemah di KARAKTER, hal ini tak bisa didelegasikan, artinya yang bersangkutan tidak layak jadi Pemimpin. Jokowi dikenal sebagai Pemimpin yang tulus dan Pribadi yang jujur sehingga disukai, Ahok Jujur, tegas dan cerdas walau pun keras untuk hal tertentu tetapi masyarakat menilainya sebagai karakter yang positif, masih banyak Pemimpin yang punya Karakter baik dan disukai. Kemunafikan adalah salah satu hal yang menipu, Pemimpin atau calon Pemimpin yang seperti ini biasanya tak akan leggang dan tak bertahan lama, Seseorang menjadi alim hendaknya dilihat dari perbuatan dari perilaku, bukan dari karena menampilkan diri seolah-olah agamis dan orang yang berTuhan. Dari buah karakternyalah bisa dinilai seorang Pemimpin itu menjalankan ibadah agamanya atau hanya sebatas pencitraan. Tentu masih banyak hal yang berkaitan dengan Pemimpin dan masyarakat, mengurusi segenap lapisan masyarakat dengan permasalahnnya tidaklah mudah, dibutuhkan orang yang berkarakter, dan tentu saja orang yang cerdas dan pintar yang disertai ketulusan agar tidak menjadi licik. Mulai dari permasalahan karir dan jabatan bagi ASN di kalangan internal Pemimpin, masalah fee dan suap untuk mendapatkan proyek APBD dan tak sedikit yang ditangani Aparat Penegak Hukum, sampai ke masalah pertanian dimana harga jual hasil tani yang tidak sesuai dan dibutuhkan intervensi. Kabupaten Humbang Hasundutan bisa jadi mengalami hal-hal di atas, apakah seluruhnya atau sebagian, untuk Pertanian, beras dan kopi adalah produk yang tidak bisa lepas mulaid nenek moyang, kedua produk inilah sebenarnya yang perlu dinaikkan Produksi dan kualitinya, disamping produk tani lainnya, untuk Proyek APBD yang sangat berpengaruh terhadap roda perekonomian, akan lebih baik jika pengusaha lokal dibina agar mampu bersaing dengan pengusaha luar dan fee atau suap proyek haruslah benar-benar diberantas, untuk ASN dan pejabat sebagai pengelola APBD, jika mereka menduduki jabatan karena kualitas tentu akan sangat menguntungkan masyarakat, tetapi jika jabatan diduduki karena faktor lain yang tidak sesuai ketentuan atau karena uang, maka kehancuran sudah dimulai dari dalam penyelenggara Pemerintahan itu sendiri.
Ir. Harry Marbun, M.Sc, latar belakang Pendidikan IPB dan ITB sudah cukup menunjukkan kemampuan akademis, rekam jejak dalam mengelola usaha dan memperlakukan para karyawan dan rekan kerjanya menunjukkan Karakter yang positif untuk membangun, serta jiwa sosial dan empati sebagai modal yang baik untuk menjadi Pemimpin. Berilah dia kesempatan, Humbang Hasundutan membutuhkan Pemimpin yang berkarakter dan Jujur.

Sabtu, 06 Juni 2020

Mengenal sosok Ir.Harry Marbun M.Sc.,

Mengenal sosok Ir.Harry Marbun M.Sc., Data Personal Nama : Ir.Harry Marbun M.Sc Tempat , Tempat tanggal Lahir : Medan, 26 September 1965 Pekerjaan : Pengusaha Alamat : Jl. Sei Musi No. 17-A Medan Agama : Kristen Protestan Telepon /Hphone : 061-4157075, 061-4159319 / 08126038605 Email : marbunharry@yahoo.co.id Nama istri : Dra.Joyce Tobing Anak : 1. Christy Vania Marbun 2. Clarissa Virginia Marbun 3. Cantika Valery Marbun 4. Cristabella Vondraya Marbun Nama ayah : Djamet Marbun Nama Ibu : Hotland Br.Tampubolon Nama Ompung doli : Patut Marbun ( Ompung Pangihutan Doli ) Nama Ompung boru: Naordi br.Manalu ( Ompu Pangihutan boru Kampung asal : Desa Sihorbo Tanjung , Kec. Pakkat Nama saudara kandung : 1. Rosalynd Marbun 2. Irianto Marbun BA 3. Robert Marbun 4. Elvi Marbun 5. Ir.Mangapul Marbun M.Eng 6. Daniel Marbun ST, MM 7. Trisia Marbun SE Ak. Mertua laki : Dr. Mangatas Victor Tobing MA, asal mertua : Pahae Taput Mertua perempuan : Ellen br. Sianipar , asal mertua : Balige, Tobasa Ipar : 1. Jonathan Lumban Tobing ST, MP 2. Josua Lumban Tobing ST 3. Johansen Lumban Tobing Keluarga Paman : 1. Mariduk Tampubolon SH 2. Dormen Tampubolon Bibi : Almarhumah Rebekka Marbun II. PENDIDIKAN 1992 : Tamat Strata 2 Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung 1989 : Tamat Strata I dari Universitas Padjajaran, Bandung 1984 : Tamat dari SMA Negeri 4 Medan 1981 : Tamat dari SMP Katolik St. Thomas, Medan 1978 : Tamat dari SD St. Antonius , Medan III. PENGALAMAN PEKERJAAN 1. Tahun 2006 – sekarang : Direktur Utama P.T. Karya Murni Perkasa, bergerak di bidang khusus produksi aspalt hotmix dengan teknology Asphalt mixing Plant, pemecah batu, dan penyediaan alat-alat berat untuk jalan. 2. Tahun 1995 – 1999 : Direktur Utama P.T. Kata Perkasa J/O , suatu perusahan patungan dengan Malaysia, perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kuas (Paint Brushes ) 3. Tahun 1992 – 1994 : Memimpin proyek pengembangan dermaga laut di Dumai IV. PENGALAMAN ORGANISASI /AKTIVITAS SOSIAL: 1. Tahun 2014 – sekarang : Ketua DPD Asosiasi Asphalt Beton Indonesia Sumatera Utara 2. Tahun 2007 – 2014 : Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Asphalt Beton Sumatera Utara 3. Tahun 2008 – 2012 : Dewan Pimpinan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Sumatera Utara ( LPJKD Sumut ) 4. Tahun 1984 – 1992 : Aktivis kampus di Perkantas ( Persekutuan Kristen Antar Universitas ), Memberikan Seminar dan Trainer Kepada Siswa dan mahasiswa 5. Tahun 1995 – sekarang : Pembina Yayasan Lembaga Kristiani (YPDPA,Sumut) 6. Tahun 2010 – sekarang : Ketua Umum Forum Generasi Muda Naipospos Se-Indonesia (Meliputi marga Marbun, Sibagariang, Hutahuruk, Simanungkalit dan Situmeang ) 7. Tahun 2007 – 2015 : Ketua 2 Marga Marbun Sekota Medan 8. Tahun 2015 – sekarang : Penasehat Toga Marbun Sekotamadya Medan 9. Tahun 2016 – sekarang : Ketua Partai Golkar Kab. Humbang Hasundutan 10. Sampai dengan sekarang : Aktif sebagai Trainer di bidang kewirausahaan , Memberikan seminardi kalangan pemuda/i, dan mahasiswa, serta kelompok profesi , majelis jemaat Gereja dan pelayanan kerohanian.

Maju di Pilbup Humbahas, Harry Marbun: Saya Tulus Jadi Pelayan Dengan Gaji Rp 5 Juta

Harry Marbun, Bakal Calon (Balon) Bupati Humbang Hasundutan menyampaikan, bahwa keinginan tekad dirinya sebagai calon Bupati didaerah penghasil kopi dan kemenyan itu, tulus hanya ingin menjadi pelayan dengan gaji Rp 5 juta. Dia ingin melayani masyarakat agar maju berlandaskan keadilan, kebersamaan, tulus dengan cintah kasih. Hal itu disampaikan Harry Marbun saat penyampaian visi misimya dihadapan masyarakat yang dibuka oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) setempat, Jumat (15/11) di aula Martin Anugerah, Dolok Sanggul. Kegiatan yang dimotori oleh DPC Partai Gerindra itu dihadiri oleh Ketua DPC Gerindra, Saut Parlindungan Simamora, Moratua Gajah, Chandra Mahulae, Darwin Marbun, E Simarmata, tokoh masyarakat, Patar Simamora, tokoh agama, dan ormas AMPI, Pasu Munte. Dikatakan Harry, bahwa visinya bermimpi ingin mewujudkan Kabupaten Humbang Hasundutan kedepannya sejahtera, maju yang dilandasi keadilan, kebersamaan, ketulusan, kebenaran dan cinta kasih. Adapun kesejahteraan itu, kata Harry, peningkatan infrastruktur disegala sektor. Dia menyebut, mulai pembangunan jalan, pertanian, perkebunan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata. “Apa artinya kita utamakan pertanian, tapi sektor infranstruktur jalannya tidak memadai. Jadi ini semua satu kesatuan,” imbuhnya. Kemudian, dari kesejahteraan sektor itu, dia ingin pemerintah dan masyarakat bersinergi menciptakan kebersamaan, hingga muncul keadilan, ketulusan dan cinta kasih. “Jadi sinergi ini sangat penting membangun sebuah Kabupaten. Sebab, seorang Bupati tidak bisa menyelesaikan seluruh Kabupaten jika tidak harmonis dengan masyarakat, legislatif, judikatif,” tuturnya. Dari cinta kasih, menurut dia, tidak akan ada lagi bentuk-bentuk dinamika politik pemerintahaan. “Bagaimana sinergi kabupaten ini lebih baik, sehingga tidak lagi didengar angket, Pelaksanaan APBD tidak terealisasi sehingga berdampak buruk terhadap pelayanan kepada masyarakat. Dan ini tentunya PR bagaimana mengemplemensikan Humbahas itu milik bersama, bukan milik pribadi atau kepentingan pribadi. Kalau saya terpilih, bagaimana komunikasi satu sama laim biar berjalan dengan baik,” katanya. Sebagai pelayan nantinya, tambah Harry, persoalan pengelolaan anggaran, dia ingin mencerminkan sebagai kepala daerah yang mampu mengelola tanpa ada uang balik ke negara. “Apa artinya WTP, kalau uang balik sampai Rp 15 miliar, menurut saya itu bulshit karena tidak mencerminkan sebuah pengelolaan kabupaten yang sehat,” katanya. Kemudian, masalah sektor pertanian, dia ingin mengembalikkan ke semula dan berkeinginan pertanian itu selektif. Sehingga, menurut dia, akan berdampak ke harga pasar nantinya. “Pertanian tidak bisa coba-coba. Jadi kita harus mencerdaskan petani, tentu dengan meningkatkan sumber daya manusia dari sektor penyuluh,” ujar dia. Menyangkut kesehatan, lanjut Harry, akan memberikan program pelayanan prima yang dapat betul-btul dirasakan masyarakat. “Bagaimana caranya, kita harus mengadakan pelatihan kepada para medis, mulai dokter, perawat, bidan. sehingga peningkatan pelayanan kesehatan akan terwujud,” ujarnya. Untuk pendidikan, sambung Harry, dia akan fokus untuk mencerdaskan anak bangsa terlebih khusus anak Humbang Hasundutan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia pengajar. Disamping, menagajak kaum milenial bersama-sama mencerdaskan pendidikan. “Kita juga akan melibatkan kaum milenial dengan mengembangkan budaya lokal,” katanya sembari masalah pariwisata akan menjadikan pariwisata yang kreatif. Sementara Bidang pertambangan, menurut Harry, akan mencoba membuka badan usaha air minum. Pasalnya, kata dia, potensi alam di Humbang Hasundutan sangat kaya dan harus dimanfaatkan. “Kita ciptakan air minum sehat, seperti Aqua, di Humbahas nantinya akan kita ciptakan seperti itu,” ungkapnya. Untuk itu, dia berharap, Partai Gerindra siap mendukungnya selain berharap ke masyarakat. Sebab, imbuhnya, kebersamaan tidak bisa dilakukan Bupati sendiri, semua stakholeder harus terlibat dengan memberi sumbangsih pemikiran. “Jika saya terpilih, rumah Bupati akan menjadi rumah transparansi keterbukaan,” katanya. Dan dia, sambungnya, tidak berjanji dan tidak muluk-muluk ataupun berimajinasi dalam menjalankan roda pemerintahaan nantinya sebagai pelayan masyarakat. “Saya tidak akan tidur, jika menjadi pelayan nantinya. Keluarga saya, maupun lainnya tidak akan mencampuri roda-roda pemerintahaan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gerindra yang membuka ke publik penyampaian visi misi Bakal Calon Bupati yang mendaftar ke partai ini, juga diberi ruang ke publik memberikan pertanyaan kepada Harry. https://wartarakyat.co.id/2019/11/15/maju-di-pilbup-humbahas-harry-marbun-saya-tulus-jadi-pelayan-dengan-gaji-rp-5-juta/

Harry Marbun : Saya Ingin Membangun Petani Humbahas yang Cerdas

Harry Marbun : Saya Ingin Membangun Petani Humbahas yang Cerdas Masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, mayoritas hidup bertani. Untuk mendongkrak perekonomian masyarakat dibutuhkan kebijakan komoditi dan membangun petani yang cerdas pula. Pesan ini disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Humbahas, Ir.Harry Marbun MSc pada wartawan selepas mengikuti uji kelayakan dan kepatutan balon kepala daerah yang diselenggarakan DPW Perindo Sumut, Jumat (29/11/2019) di Medan. Dijelaskan Harry, keinginannya maju di Pilkada Humbahastentunya berdasarkan hasil survey internal yang dilakukan. Hasilnya, sebagian besar masyarakat Humbahas menginginkan adanya perubahan di Tanah Batak. “Ini yang membuat saya yakin dan optimis untuk maju pada pilkada serentak 2020, mendatang,” ujar Harry didampingi Ketua DPD Perindo Humbahas yang juga anggota DPRD setempat, Guntur Hariman Simamora dan Wakil Sekretaris DPW Perindo Sumut, Joko L Soekardi. Selain disektor pertanian banyak yang harus diubah di Kabupaten Humbahas. Salah satunya sinergitas antara eksekutif dan legislatif, pemerintah dan masyarakat dan pemerintah dengan tokoh gereja. Baginya, hal ini pula yang menghambat permbangunan di Humbahas, salah satu contoh yaitu komoditi pertanian yang hingga kini belum tepat sasaran sehingga merugikan petani. ”Pendapatan petani Humabhas masih di bawah rata-rata upah minum dan ini sangat kurang. Untuk itu, pemerintah harus hadir mendidik msyarakat menjadi petani yang cerdas sehingga produksi pertaniannya mampu membiayai kebutuhan hidup sandang dan pangan,” katanya. Salah satu contohnya perkebunan kopi, yang sudah turun temurun ditanam masyarakat. Diera milenial sekarang, komoditi kopi menjadi trend an gaya hidup masyarakat, namun petani masih terus terpuruk karena tidak mengikuti perkembangan teknologi. “Masyarakat petani juga harus paham teknologi pertanian, sehingga mulai masa tanam, panen hingga kemasannya harus bisa menembus pasar internasional,” jelasnya. Selain itu, lanjut Harry, jika dipercaya memimpin Humbahas ke depan, dirinya akan melakukan pembenahan ASN, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur hingga ke pelosok desa. “ASN itu harus menjadi seorang pelayan dan generasi Humbahas harus menjadi generasi yang berintegritas sehingga ke depan Humabahas akan mampu bersaing dengan kabupaten/kota di Sumut bahkan hingga tingkat nasional,” tegasnya. https://sumut.sindonews.com/berita/6297/1/harry-marbun-saya-ingin-membangun-petani-humbahas-yang-cerdas

Selasa, 15 April 2014

Keajaiban Korea

Keajaiban Korea Selatan
Di tahun 1980 an, kita mengenal Korea karena berada di Asia, berdekatan dgn China dan Jepang serta  profil wajah yg khas untuk mengidentikkan seseorang. Tidak ada yang istimewa dari Korea Selatan, apalagi dari Korea Utara sang saudara tua yang penuh misteri. Korea Selatan akrab di telinga karena keikutsertaannya di dalam setiap piala dunia mulai 1986 serta perolehan medali emas di beberapa cabang olahraga Olimpiade.
Memasuki era 90 an, terjadi hal yg menggemparkan di Korsel, Kekristenan bertumbuh sedemikian pesatnya, Keyakinan Penduduk mayoritas beralih dari agama tradisi menjadi Kristen, Gereja terbesar di Asia bahkan dunia ada di Korea, Rumah-rumah doa ditemukan di Tempat kerja, hotel, dan tempat umum lainnya, Pengkotbah Kaliber dunia pun bermunculan dari Korea Selatan.
Saat Krisis Moneter melanda Asia di tahun 1997/1998, Korsel adalah negara pertama yang keluar dari krisis dan tidak mengharap pada IMF. Pada saat itu Pemimpin Korea Selatan meminta advis/nasehat kepada Gereja perihal Krisis yang dialami dan oleh karena pertolongan Tuhan, Korsel melalui Krismon dengan cepat tanpa konflik berdarah.
Di era 2000 an, Kekristenan Korea mulai dikenal ke seantero bumi, para Misionaris diberangkatkan untuk memberitakan Injil Keselamatan, bahkan sampai ke Negara yang terpencil, terjauh, terisolasi. Jika para misionaris dari negara lain yang selesai melakukan tugasnya akan kembali ke negara asal dengan kabar gembira, lain hal dengan Misionaris Korea Selatan, Jika mereka bisa pulang, maka hal itu adalah Anugerah semata, sebab para Misionaris Korea banyak yang tidak pulang, atau pulang dgn keadaan cacat, banyak yang dibunuh dgn cara ditembak/ dipenggal/dianiaya/disiksa. Jika Dikirim 20 orang, yang kembali mungkin hanya 7 orang,  3 keadaan cacat. Sebab para Misionaris ini memasuki Afganistan, Iran, Timur tengah, Afrika Tengah dan daerah Komunis.
SAAT INI, kita sudah sangat familiar dengan KOREA, mulai dari Produk HP Gadget, Elektronik sudah dikuasai SAMSUNG,  Film Remaja saat ini digempur Film Korea, Fashion/Model juga sudah Korea Style, model rambut, artis dan branding penampilan sudah mengacu ke Korea, Mata uang Korea Won paling stabil pertumbuhannya, Sekjen PBB Ban Ki Moon juga orang Korea.
Tuhan benar2 memberkati Korea di saat Kekristenan berkembang dan menghasilkan misionaris - misionaris pemberani. Hal yang Tuhan lakukan pada ekonomi AS ketika mereka masih aktif mengirim Misionaris serta Eropa Abad ke 16.
Humbang Hasundutan juga tidak mustahil akan mengalami Kemajuan Ekonomi yang pesat saat Tuhan melawat Kabupaten ini.
Dicari!!!
Pemimpin yang Mencari Tuhan terlebih dahulu.

Senin, 10 Maret 2014

Generator Ekonomi

Output outcome,benefit dan impact (Bagian I)

Anggaran adalah media yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan mulai dari tingkatan terendah sampai yang paling tinggi.
Di dalam mengelola Anggaran Negara, sangat diperlukan seseorang yang mengerti akan efek anggaran, ekonomi makro dan mikro dari tempat dimana anggaran itu dipergunakan.

Perjalanan uang dalam satu wilayah akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sehingga kalau ditinjau dari segi ekonomi, korupsi, mark up dan Pencucian uang juga memberi andil dalam pertumbuhan ekonomi.

suatu daerah berkembang sangat membutuhkan APBD/APBN untuk menggerakkan ekonominya, Kabupaten Humbang Hasundutan adalah salah satunya, berbeda dengan beberapa kabupaten lain yg ekonominya sudah bergerak cepat walaupun tanpa ditopang APBD seperti Kab Deli Serdang di sumut atau Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur yang kaya industri dan hasil bumi.
Dengan pergerakan ekonomi yang lambat untuk ukuran Sumatera Utara, maka APBD menjadi salah satu Instrumen utama untuk dipergunakan sebagai Generator Perekonomian, caranya adalah dengan mengoptimalkan belanja dari APBD tersebut, mulai dari tingkat Desa, Camat, Dinas/badan/kantor/DPRD dan Pemkab keseluruhannya.  Membelanjakan APBD di wilayah Humbang dan meminimalisasi pengeluaran uang ke luar Humbahas akan mendorong pertumbuhan ekonomi, pengadaan Makan/minum kantor di usaha yg membelanjakan uangnya di Humbahas tentu akan lebih baik dibanding Usaha/Rumah makan yg hanya mengontrak di humbahas,  hal ini harus dimulai dari pejabatnya, Pejabat yang tinggal di humbahas akan lebih membantu ekonomi dibanding mereka yang hanya bekerja di humbahas, pola hidup para Pejabat/sebagian masyarakat yang gemar belanja di mall luar humbahas padahal barang yang dibelanjakan ada dihumbahas juga berlawanan dengan semangat membangkitkan ekonomi humbahas.
Jika anggaran negara (APBD/APBN) dibelanjakan di humbahas dan pergerakan uang tersebut lebih lama berputar di Humbahas, maka uang tersebut akan singgah dan dinikmati banyak unsur. Dengan demikian ekonomi akan bergerak naik akibat daya beli yang tinggi yang diakibatkan oleh penggunaan APBD/APBN yang pro Humbahas.
(bersambung)

Rabu, 05 Maret 2014

PILKADA ROMANTIC STORY

PILKADA  romantic story.

Semenjak pilkada langsung dilaksanakan di Indonesia sejak 2005 yg dimulai dari kemenangan Syaukani Rais di Kab. kutai Kartanegara Kaltim, telah banyak kisah yg tercipta, beragam episode yg terlewatkan, berjuta cerita yg sayang untuk dilewatkan, sungguh..
Pilkada telah bayak merubah Indonesia, para elit, para kaum, kelompok, menunjukkan eksistensi lewat pilkada, tak jarang isu SARA pun dimasukkan demi  " hadiah" yg ditawarkan Pilkada yaitu "Raja Kecil"
Bagi sebagian pihak, kepala daerah adalah tambang emas yg sgt menjanjikan, sebagian menganggapnya hegemoni keberadaan, bagi daerah eks kerajaan, Pilkada menjadi sarana menunjukkan eksistensi, bagi orang Tapanuli, pilkada jadi pertarungan Marga, Pilkada juga terkadang jadi pintu masuk Tirani mayoritas minoritas, hanya sebagian kecil yg menganggap pilkada sebagai aktualisasi diri bagi bangsa, dan hanya beberapa org saja yg menempatkan jabatan hasil pilkada sebagai pelayanan.
Pilkada yg begitu menggoda, sangat ditunggu, ajang bertaburnya uang, ekonomi terbantu, gairah pasar meningkat.
Sebaliknya pilkada juga telah memisahkan masyarakat, mengambil korban jiwa, harta dan persaudaraan, menyimpan dendam, kepahitan dan kecewa mendalam bagi yg kalah, juga menunggu KPK bagi yg menang tp korup.
Akil Mochtar jadi orang yg bisa membatalkan suara ribuan atau jutaan org yg ditukar dgn uang.
Pilkada... Dari A sampai Z, semuanya bergelimang kisah, sungguh sangat dinanti.
Pilkada.... we waiting for you.